Kamis, 03 Juni 2010

PEMBUATAN PUPUK ORGANIK DARI KOTORAN SAPI


           Limbah peternakan merupakan produk dari usaha peternakan, yang keberadaannya tidak dikehendaki sehingga harus dibuang. Limbah peternakan terdiri dari banyak jenis sesuai ternak yang menghasilkannya. Usaha budidaya ternak (sapi) menghasilkan limbah berupa kotoran ternak (feces, urine), sisa pakan ternak seperti potongan rumput, jerami, dedaunan, dedak, konsentrat dan sejenisnya. Selama ini pemanfaatan pupuk organik dimaksud langsung digunakan untuk pemupukan, tanpa melalui proses pengolahan. Kondisi ini dimungkinkan terjadi mengingat antara lain: tidak disadarinya manfaat dan fungsi pengolahan kotoran sapi, kurangnya pengetahuan proses pembuatan pupuk organik secara sederhana dan cepat, kurangnya pemahaman mengenai nilai tambah pupuk organik dari kotoran ternak dan kurangnya pemahaman para peternak khususnya terhadap dampak negatif yang ditimbulkan dari pencemaran lingkungan oleh kotoran ternak.
                             Salah satu upaya yang dapat ditempuh dalam meminimalisir dampak yang ditimbulkan oleh limbah ternak (khususnya kotoran sapi) secara sederhana dan cepat serta

memberikan manfaat ekonomis bagi para peternak adalah melakukan proses pengolahan dengan menggunakan bantuan bakteri Romino Bacillus.
 Bahan dan Alat yang Digunakan
          1. Bahan :
Ø  Kotoran sapi yang sudah kering dengan kadar air 15 – 85 %
Ø  Sampah organik berupa sisa - sisa pakan sapi 10 %
Ø  Air
Ø  Larutan Bacillus
Ø  Dolomit / kapur gamping
Ø  Gula pasir
2.    Alat – alat yang digunakan :
Ø  Sekop untuk mencampur atau membalikkan kotoran sapi
Ø  Ember untuk membuat larutan Bacillus
Ø  Penutup (plastik, karung goni, alang – alang, dan sejenisnya)
 Tahapan Pembuatan
1.     Persiapkan tempat yang terhindar dari matahari langsung.
2.    Buat larutan Bacillus dengan perbandingan 2 liter air ditambah 5 sendok makan Bacillus.
Cara kerja :
a)   Aduk kotoran sapi supaya tidak menggumpal atau jika ada sisa – sisa pakan agar tercampur
b)  Tiriskan atau semprot larutan Bacillus sambil diaduk sedikit demi sedikit sampai betul – betul rata
c)   Pemberian larutan Bacillus dihentikan bila adonan diatas sudah cukup baik / merata, dengan ciri tidak adanya lelehan air jika adonan dikepal dengan tangan
d)   Tutup rapat dengan alat penutup, agar tidak kena sinar matahari langsung
e)   Setelah 3 hari adonan dibongkar dan diaduk – aduk sambil ditambahkan lagi larutan Bacillus sampai mencukupi (sama seperti di atas). Hal yang sama dilakukan sampai umur 2 minggu
f)   Setelah tenggang waktu 2 minggu ditutup kembali dan ditunggu sampai umur 3 minggu
g)   Umur 3 minggu siap dibongkar kembali sambil diaduk – aduk dengan maksud diangin – anginkan sambil diberi kapur secara merata untuk selanjutnya pupuk siap digunakan.
 IV. Manfaat dan Keuntungan Pembuatan Pupuk Organik Padat
1.    Merupakan salah satu alternatif di dalam mencegah pencemaran lingkungan yang berdampak negatif terhadap ternak dan lingkungannya. Dengan demikian, merupakan bagian dari upaya menciptakan usaha peternakan yang berwawasan lingkungan.
2.   Dari segi ekonomis dapat memberikan peningkatan pendapatan secara langsung dari pupuk bagi petani beserta keluarganya.
3.  Dapat memberikan nilai tambah dari unsur hara yang terkandung dan pada akhirnya diharapkan dapat memberikan peningkatan produksi pertanian serta kesuburan tanaman lainnya.
4.  Membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat petani yang berada di pedesaan.
5.  Dalam jangka panjang diharapkan akan dapat memperbaiki tekstur, struktur dan unsur biota tanah.